Kegiatan Sosial di PANTI LANSIA SANTA ANNA dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For
Indonesia (TFI)
PERTEMUAN KEDUA
Kelas : LA23
Dosen : Agus Masrukhin
(D3739)
Waktu : Rabu, 22 Maret
2017
Pukul : 10.00 – 12.00 WIB
Lokasi : PANTI
LANSIA SANTA ANNA (Gg Masda 3 – Jl M No 40 Teluk Gong, Jakarta Utara)
Tim yang hadir :
Ketua : Sally
(1901460625)
Anggota :
Helen Siswanto (1901464182)
Jessica Eileen (1901464131)
Moningka Jonathan William Danny (1901506696)
Rika (1901458210)
Tim yang
tidak hadir : Tidak ada
Pada
hari kedua, kegiatan yang kami lakukan pertama kali adalah memperkenalkan diri
kepada para Opa dan Oma yang sedang berada di luar kamarnya. Kemudian kami mendengarkan
mereka bercerita tentang berbagai macam hal seperti cerita hidupnya, masa-masa
muda mereka, masa studi mereka dan lain-lain. Kami berpencar dan mengajak
ngobrol dengan mereka satu per satu.
![]() |
Mendengarkan kisah Oma |
![]() |
Membantu Oma ke kamarnya |
Ada
salah satu Oma yang menurut kami kisahnya cukup menarik dan mampu menyadarkan
kami untuk lebih berbakti pada orang tua kami. Singkat cerita, Oma ini sudah 3
tahun tinggal di Panti Lansia Santa Anna, ia tinggal dengan anak laki-lakinya, namun
setelah anak laki-lakinya ini menikah, tak berapa lama kemudian ia dibawa ke
panti ini. Awalnya ia mengira ia hanya akan tinggal di panti ini untuk
sementara saja. Namun waktu berlalu dan anaknya yang membawanya ke panti ini
tidak kunjung menjemput bahkan menjenguknya pun tidak. Kisah ini sangat menyadarkan kami agar kami
lebih berbakti kepada orang tua kami dan tidak melupakan mereka setelah
menikah. Orang tua yang sejak dulu merawat dan menjaga kami, lalu ditinggal
begitu saja demi keluarga yang baru itu dapat sangat menyakiti perasaan orang
tua. Beruntung, anak-anak Oma yang lain menyempatkan diri untuk datang bahkan
membawa cucunya sesekali.
Ajaran
lain yang kami dapatkan kali ini berasal dari seorang Opa yang sangat ramah dan
pandai bicara, kami memanggilnya Opa Winoto. Pertama kali bertemu, Opa Winoto
yang mengajak kami berbicara terlebih dahulu. Opa Winoto cukup berbeda dengan
Opa Oma yang lainnya, ia tidak membicarakan hal-hal yang membuatnya bersedih
ataupun alasan mengapa ia tinggal di Panti ini. Akan tetapi justru sebaliknya
Opa Winoto menasehati kami agar kami rajin belajar supaya sukses di kemudian
hari. Ia juga sangat fasih dalam berbahasa asing, ia dapat berbicara dalam
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, dan juga Bahasa Jepang. Kami
sangat kagum melihat kepandaian Opa Winoto. Selain itu, Opa Winoto juga
menunjukkan fotonya yang sangat tampan. Ia pun mengajak kami untuk foto
bersama. Dari cerita yang disampaikan Opa Winoto, ia memiliki banyak teman yang
bukan hanya seusia Opa, akan tetapi bervariasi bahkan ada juga yang
mahasiswa-mahasiswi seperti kami. Opa Winoto cukup menginspirasi kami untuk
belajar lebih giat agar kelak menjadi orang yang hebat seperti Opa Winoto.
![]() |
Foto bersama dengan Opa Winoto |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar