Senin, 15 Mei 2017

Day 2



 Kegiatan Sosial di PANTI LANSIA SANTA ANNA dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia (TFI)










PERTEMUAN KEDUA



Kelas    : LA23

Dosen   : Agus Masrukhin (D3739)

Waktu   : Rabu, 22 Maret 2017

Pukul     : 10.00 – 12.00 WIB

Lokasi    : PANTI LANSIA SANTA ANNA (Gg Masda 3 – Jl M No 40 Teluk Gong, Jakarta Utara)



Tim yang hadir :

Ketua                  :  Sally                                                   (1901460625)

Anggota               :  Helen Siswanto                                   (1901464182)
                              Jessica Eileen                                      (1901464131)
                               Moningka Jonathan William Danny       (1901506696)
                               Rika                                                   (1901458210)


Tim yang tidak hadir : Tidak ada


Pada hari kedua, kegiatan yang kami lakukan pertama kali adalah memperkenalkan diri kepada para Opa dan Oma yang sedang berada di luar kamarnya. Kemudian kami mendengarkan mereka bercerita tentang berbagai macam hal seperti cerita hidupnya, masa-masa muda mereka, masa studi mereka dan lain-lain. Kami berpencar dan mengajak ngobrol dengan mereka satu per satu. 

 

Mendengarkan kisah Oma

Membantu Oma ke kamarnya

Ada salah satu Oma yang menurut kami kisahnya cukup menarik dan mampu menyadarkan kami untuk lebih berbakti pada orang tua kami. Singkat cerita, Oma ini sudah 3 tahun tinggal di Panti Lansia Santa Anna, ia tinggal dengan anak laki-lakinya, namun setelah anak laki-lakinya ini menikah, tak berapa lama kemudian ia dibawa ke panti ini. Awalnya ia mengira ia hanya akan tinggal di panti ini untuk sementara saja. Namun waktu berlalu dan anaknya yang membawanya ke panti ini tidak kunjung menjemput bahkan menjenguknya pun tidak.  Kisah ini sangat menyadarkan kami agar kami lebih berbakti kepada orang tua kami dan tidak melupakan mereka setelah menikah. Orang tua yang sejak dulu merawat dan menjaga kami, lalu ditinggal begitu saja demi keluarga yang baru itu dapat sangat menyakiti perasaan orang tua. Beruntung, anak-anak Oma yang lain menyempatkan diri untuk datang bahkan membawa cucunya sesekali.

Ajaran lain yang kami dapatkan kali ini berasal dari seorang Opa yang sangat ramah dan pandai bicara, kami memanggilnya Opa Winoto. Pertama kali bertemu, Opa Winoto yang mengajak kami berbicara terlebih dahulu. Opa Winoto cukup berbeda dengan Opa Oma yang lainnya, ia tidak membicarakan hal-hal yang membuatnya bersedih ataupun alasan mengapa ia tinggal di Panti ini. Akan tetapi justru sebaliknya Opa Winoto menasehati kami agar kami rajin belajar supaya sukses di kemudian hari. Ia juga sangat fasih dalam berbahasa asing, ia dapat berbicara dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, dan juga Bahasa Jepang. Kami sangat kagum melihat kepandaian Opa Winoto. Selain itu, Opa Winoto juga menunjukkan fotonya yang sangat tampan. Ia pun mengajak kami untuk foto bersama. Dari cerita yang disampaikan Opa Winoto, ia memiliki banyak teman yang bukan hanya seusia Opa, akan tetapi bervariasi bahkan ada juga yang mahasiswa-mahasiswi seperti kami. Opa Winoto cukup menginspirasi kami untuk belajar lebih giat agar kelak menjadi orang yang hebat seperti Opa Winoto.


 
Foto bersama dengan Opa Winoto


Tidak ada komentar:

Posting Komentar