Selasa, 16 Mei 2017

KUNJUNGAN SOSIAL KE PANTI JOMPO


 
BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang

        Bakti Sosial atau lebih dikenal sebagai Baksos merupakan salah satu kegiatan wujud dari rasa kemanusiaan antara sesama manusia. Bakti Sosial merupakan suatu kegiatan dimana dengan adanya kegiatan ini kita dapat merapatkan hubungan kekerabatan kita. Bakti Sosial diadakan dengan tujuan-tujuan tertentu. Bakti Sosial antar warga yang dilakukan oleh sekelompok pemuda-pemudi adalah untuk mewujudkan rasa cinta kasih, rasa saling menolong, dan rasa saling peduli kepada masyarakat. 

        Sebagai bentuk rasa kepedulian kami akan keadaan sekitar, maka kami sebagai sesama umat manusia ingin mengadakan sebuah bentuk kegiatan yang dapat berguna bagi masyarakat sekitar. Banyak pihak yang tidak menyadari bahwa di sekitar kita terdapat orang-orang yang sangat membutuhkan perhatian dari kita. Dengan keterkaitan antara nilai-nilai luhur kemanusiaan tersebut, maka kami merencanakan untuk mengadakan sebuah bakti sosial ke Panti Jompo. Kegiatan Bakti Sosial ini sendiripun sebenarnya merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial kita untuk dapat memberikan manfaat terhadap masyarakat, khususnya pada Lansia di lingkungan Panti Jompo. Atas dasar tersebut, kami siap untuk mewujudkan kegiatan ini. Dengan dukungan beserta semangat kami yang ingin mengabdi kepada masyarakat. 

        Oleh karena itu, untuk mengikuti panggilan jiwa sekaligus untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Character Building, kami sebagai mahasiswa-mahasiswi BINUS University berniat untuk membantu sesama kami dengan melakukan kegiatan sosial. Proposal yang kami buat bertujuan untuk memaparkan penjelasan mengenai kegiatan sosial yang akan kami selenggarakan, mulai dari target tujuannya, informasi mengenai lokasi kegiatan, serta kegiatan yang akan kami adakan.


B.   Tujuan

Adapun beberapa tujuan dari kegiatan Bakti Sosial di Panti Jompo yang akan kami kunjungi, yaitu :
1. Menemani para Lansia dalam kesehariannya supaya mereka tidak merasa kesepian.
2. Membantu para Lansia dalam berbagai cara yang dapat kami lakukan.
3. Menghibur dan memberikan semangat kepada para Lansia agar tidak bosan dalam menjalani hari. 


C.    Manfaat

        Dengan adanya kegiatan kunjungan sosial ke Panti Jompo ini, diharapkan dapat memberikan arti khusus baik bagi para Lansia maupun kami para mahasiswa-mahasiswi BINUS University. Bagi para Lansia, arti khusus ini dapat berupa semangat dan penghiburan sehingga mereka menyadari ketulusan dari orang-orang sekitar yang masih peduli dengan mereka. Sedangkan bagi para mahasiswa-mahasiswi, arti khusus ini dapat berupa pengalaman berharga dimana kita bisa belajar untuk menghargai orang lain dan memperlakukan mereka dengan selayaknya.


D.   Nama Kegiatan

Nama kegiatan ini adalah Kunjungan Sosial ke Panti Jompo.


E.    Sasaran Peserta

Sasaran pesertauntuk kegiatan ini adalah Opa dan Oma yang tinggal di Panti Lansia Santa Anna.



BAB II
MASALAH


       Dalam pelaksanaan kegiatan sosial ini awalnya kami menemukan hambatan berupa terbatasnya jumlah Panti yang dapat dikunjungi. Awalnya kami ingin melakukan kegiatan sosial di Panti Asuhan, namun setelah ditolak oleh beberapa Panti Asuhan, maka kami pun memutuskan untuk melaksanakan kegiatan di Panti Jompo. Kami tersadarkan oleh begitu banyaknya Panti Asuhan yang sudah dikunjungi oleh mahasiswa-mahasiswi lain sehingga tidak ada tempat lagi bagi kami. Untuk itu, kami memilih Panti Jompo karena kami yakin kedatangan kami sangat dinantikan oleh para Lansia.

       Permasalahan yang kami temui dalam pelaksanaan kegiatan di Panti Jompo adalah sulitnya mengadakan suatu acara dengan orang yang berjumlah sedikit. Selain itu, pada awalnya kami berencana untuk mengadakan senam bagi para Lansia untuk menjaga kesehatan tubuh Opa Oma di Panti Lansia Santa Anna, namun sangat disayangkan cuaca tidak bersahabat sehingga kami tidak dapat mengajak para Opa Oma untuk melakukan senam bersama. 



BAB III
METODE KEGIATAN


        Berdasarkan tugas Character Building : Agama yang diberikan kepada kami, kami memutuskan untuk mengambil metode kegiatan yang berupa pendampingan kepada para Lansia agar kami dapat lebih mudah mengamati secara dekat tentang bagaimana kehidupan para Lansia yang menetap di Panti Jompo.

Pendampingan tersebut dapat berupa kegiatan seperti :
1. Makan bersama
2. Bernyanyi bersama
3. Berdoa bersama
4. Berbincang-bincang dengan para Lansia




BAB IV
TEORI KONSEP


         Sehubungan dengan mata kuliah Character Building kali ini yang bertemakan Agama, konsep kami pun tidak jauh dari agama. Disini kami ingin menunjukkan meskipun anggota kami menganut agama yang berbeda-beda dan Panti Jompo yang kami kunjungi ternyata merupakan Panti Jompo Katolik, kami tetap tulus dalam melakukan kegiatan ini. Justru dengan adanya kegiatan ini, kami juga dapat belajar kebiasaan umat Katolik dalam beribadah maupun kehidupan sehari-harinya. Sehingga, ilmu yang kami dapatkan pun tidak hanya sebatas kehidupan sosial namun juga kehidupan keagamaan. Kami yakin dengan adanya kegiatan ini, kami semakin terlatih untuk menghargai orang lain tanpa memanda adanya perbedaan baik secara keagamaan maupun usia. Selain itu, kami juga dapat belajar untuk menghargai perbedaan kebiasaan yang kami terapkan dalam agama yang kami yakini.




BAB V
PELAKSANAAN



BAB VI
HASIL


       Hasil yang kami peroleh dari kegiatan ini adalah kami mendapatkan pengalaman berharga saat mendampingi Opa Oma yang tinggal di Panti Jompo. Kami berkesempatan mendengarkan kisah dari Opa Oma yang tentunya mendidik dan berarti bagi kehidupan kami di masa yang akan datang. Dari kegiatan ini pula kami disadarkan pada kenyataan bahwa Opa Oma merasa kesepian dan membutuhkan perhatian lebih dari pengunjung yang datang. Mereka sangat tegar dalam menjalani hidup walaupun sesungguhnya mereka rindu pada orang yang mereka sayangi. Kami belajar banyak untuk menghargai orang yang lebih tua terutama orangtua kami. Mendengar kisah mereka membuat kami ingin menjadi anak yang berbakti yang selalu ada dan membalas budi orangtua ketika mereka tua nanti. Kegiatan ini memberikan dampak yang positif bagi kami semua.




BAB VII
KESIMPULAN


KESIMPULAN :

Kegiatan sosial yang kami adakan walaupun tidak sebagus dan semenarik organisasi lain yang datang berkunjung ke panti ini, namun setidaknya masih dapat sedikit menghibur para Lansia yang tinggal di panti ini. Banyak hal yang baru kami ketahui setelah melakukan kunjungan baik dalam hal positif maupun negatif, namun semua itu menyadarkan kami pada kenyataan yang nantinya akan kami alami. Dengan mendengarkan cerita, kami belajar untuk dapat lebih membahagiakan orang tua dan juga untuk menghargai hidup ini sebaik mungkin.  Dengan makan dan nyanyi bersama, kami belajar untuk menghargai kebersamaan yang ada dengan sesama satu sama lain. Akhir kata, berada di panti ini membuat kami lebih terdorong untuk membahagiakan para Lansia yang ada disini.



REFLEKSI         :
Helen Siswanto               
Setelah beberapa hari yang saya dan rekan tim saya lalui di panti jompo ini, saya sadar betul tentang sisi gelap dan sisi terang dari panti jompo. Untuk sisi terangnya, saya pertama berpikiran bahwa antara penghuni panti jompo yang satu dengan penghuni lainnya kurang berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik, tapi ternyata saya salah karena saya melihat bahwa opa dan oma saling akrab satu sama lain dan bahkan ada beberapa penghuni yang memang sengaja datang dan tinggal di panti jompo untuk berteman satu dengan yang lainnya. Dan untuk sisi gelapnya saya tidak menyangka bahwa banyak opa dan oma yang berada di panti jompo ini memang sengaja di masukan bahkan di tinggalkan oleh keluarganya sendiri, bahkan menantu mereka sendiri membuang mereka ke dalam panti jompo ini :'( dan bahkan tidak pernah mengunjungi mereka, hanya membayarkan uang sandang, pangan dan papan di panti jompo. Saya juga sadar betul tentang betapa kesepiannya mereka di panti jompo ini karena tidak ada yang bisa mendengarkan cerita dan curhat mereka, dan mereka sangat terlihat senang sekali begitu kami mengunjungi mereka. Banyak hal yang telah kami lalui seperti makan bersama, bernyanyi bersama, bercerita satu sama lain,dan masih banyak lainnya. Dari panti ini saya belajar banyak tentang betapa kerasnya hidup ini, betapa kejam dan teganya para sanak keluarga, bahkan menantu yang dengan sengaja menaruh orang tua mereka sendiri di panti jompo ini. Hal yang paling saya dapatkan adalah mengenai point kasih sayang kita kepada orang tua kita. Di usia senja mereka, mereka malah di tinggalkan di tempat yang menurut saya kurang layak sebagai tempat mereka mengakhiri hari senja mereka, ditambah lagi dengan meninggalnya beberapa penghuni di panti ini yang semakin membuat hidup mereka menjadi tidak tenang, yang dimana seharusnya saat-saat dan moment ini dapat mereka lalui dengan bahagia. Untuk refleksi kita semua, Tega kah kita menaruh dan tidak memperdulikan orang tua yang telah merawat kita dengan susah payah di tempat ini?


Jessica Eileen
Melalui kunjungan ke panti jompo ini, banyak cerita dari Opa Oma yg dititipkan anaknya di panti jompo. Saya jadi berpikir untuk selalu membahagiakan orang tua saya. Saya senang dapat mendampingi Opa Oma dalam beberapa hari. Saya tertarik dengan oma Martha, karena ia yang paling ceria diantara Oma yang lain.


Moningka Jonathan William Danny
Dengan bercerita dengan mereka, saya merasa sebagai anak muda, hidup ini hanya sementara. Kita hari ini bisa melakukan banyak hal karena kita masih muda dan masih sehat namun pada akhirnya kita akan menjadi tua pada akhirnya dimana kita secara fisik sudah tak sekuat waktu masih muda dan mungkin penyakit akan melanda. Satu poin yang saya kutip dari mereka adalah, karena kita masih muda dan waktu kita masih panjang, berbuat lah kebaikan untuk orang lain. Hargai hidup yang kita punya saat ini karena kita tidak tau apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. 


Rika
Pada hari ketiga saya ikut berpartisipasi dalam acara bernyanyi bersama dengan para opa oma atau penghuni Panti Lansia Santa Anna. Acara nya berjalan dengan cukup baik dan meriah. Saya dan semuanya sangat menikmati acara tersebut. Saya dan kelompok saya sangat senang karena dapat menghibur para penghuni Panti Lansia Santa Anna walaupun dengan cara yang sederhana dengan mengadakan acara yang kecil , tetapi semua berjalan dengan sangat sangat baik dan acara yang kami adakan dapat membuat mereka senang dan terhibur.


Sally
Kegiatan sosial kali ini sangat berkesan bagi saya karena ini adalah pertama kalinya saya pergi ke Panti Jompo. Dari kegiatan ini, begitu banyak kisah mengharukan yang saya dengar, akan tetapi dari sini saya tersadar betapa besar kasih sayang orangtua terhadap anak. Hal ini membuat saya tersadar untuk lebih berbakti pada orang tua. Selain itu, melihat para Lansia di Panti Jompo yang turut senang menyambut kedatangan kami membuat saya ikut senang dan ingin menemani Opa Oma lebih lama lagi.




BAB VIII
LAMPIRAN


Diskusi penyusunan laporan dilakukan via Skype





Senin, 15 Mei 2017

PROPOSAL










Day 4




 Kegiatan Sosial di PANTI LANSIA SANTA ANNA dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia (TFI)










PERTEMUAN KEEMPAT


Kelas    : LA23

Dosen   : Agus Masrukhin (D3739)

Waktu   : Rabu, 22 Maret 2017 

Pukul     : 10.00 – 12.00 WIB

Lokasi    : PANTI LANSIA SANTA ANNA (Gg Masda 3 – Jl M No 40 Teluk Gong, Jakarta Utara) 


Tim yang hadir :

Ketua                  :  Sally                                                   (1901460625)

Anggota               :  Helen Siswanto                                   (1901464182)
                              Jessica Eileen                                      (1901464131)
                               Moningka Jonathan William Danny       (1901506696)
                               Rika                                                   (1901458210)


Tim yang tidak hadir : Tidak ada


Pada hari keempat ini adalah hari terakhir kami mengunjungi Panti Lansia Santa Anna. Saat kami tiba di panti ini, beberapa Opa Oma sedang menonton TV dan ada juga yang sedang tidur di kamarnya masing-masing. Kami memulai kegiatan kami dengan berkeliling panti dan mengajak Opa Oma yang sedang bosan untuk mengobrol. Kemudian kami bertemu dengan Oma Martha yang tinggal di lantai dasar dari panti ini. Pertama kali bertemu kami, Oma Martha menyalami kami dan berterima kasih karena kami telah mengunjungi Panti ini. Kami pun disuruh menarik bangku dan  berbincang-bincang dengan Oma ini. Selama kami memindahkan bangku, Oma Martha kembali ke kamarnya dan membawakan aqua gelas untuk masing-masing dari kami. Singkat cerita, Oma ini tinggal di panti ini dikarenakan salah satu anaknya yang sebelumnya tinggal bersama dengannya telah meninggal dunia. Oma Martha pun bercerita kepada kami sampai menangis yang membuat kami pun ikut terharu dan bersedih mendengar cerita dari oma Martha ini. Dari cara penceritaan Oma Martha, kami dapat menyimpulkan bahwa semua Opa Oma yang berada di panti ini sangat kesepian jika tidak mendapatkan kunjungan dari keluarga mereka atau tidak ada visitor yang datang. Oma Martha menceritakan kisahnya secara detail kepada kami yang statusnya sebagai orang asing dikarenakan tidak ada yang mau mendengarkan cerita dan curhatan mereka. Tanpa disadari waktu sangat cepat berlalu dan waktu makan pun telah tiba, kami pun akhirnya berhenti berbincang dan pergi bersama ke ruang makan.

Berbincang-bincang dengan Oma Martha

Kami membawakan mereka nasi kotak yang berisi 4 sehat 5 sempurna untuk dimakan bersama dengan tujuan untuk memupuk kebersamaan yang telah kami lewati selama 3 hari terakhir ini. Kami juga membantu karyawan panti untuk mendistribusikan nasi kotak yang kami bawakan untuk memperdekat hubungan kami dengan para Lansia lain yang belum sempat kami ajak bicara. Pendistribusian makanan ini tidak hanya dilakukan di ruang makan, namun dikarenakan adanya Opa Oma yang kesulitan turun tangga, mereka lebih memilih untuk makan di kamarnya. Kami pun membagi tugas, ada yang mengantarkan makanan langsung ke kamar Opa Oma yang kamarnya di atas, dan ada pula yang menemani dan membantu Opa Oma yang kesulitan makan. Sebelum mereka memulai makan, tidak lupa kami berdoa bersama yang dipimpin oleh Suster. Hal ini sudah menjadi kebiasan bagi Opa Oma sebelum makan. Walaupun Opa Oma disini tidak semua merupakan agama Katolik, namun mereka tetap menghormatinya dengan cara doa bersama. Dari sini kami belajar untuk saling menghormati perbedaan agama yang ada. Seusai doa makan dipanjatkan, Opa oma pun mulai makan, mereka terlihat sangat senang dan memakan makanan yang kami bawakan dengan lahap.
 
Doa bersama dipimpin oleh Suster
 
Menemani Opa makan bersama

Pendistribusian makanan



Foto bersama dengan para Oma setelah makan


Setelah selesai makan, Opa Oma pun kembali ke kamarnya masing-masing. Namun, ada satu Opa yang tidak kembali ke kamarnya, melainkan memilih untuk berbincang dengan kami. Opa tersebut adalah Opa Winoto yang telah menemani kami selama 3 hari terakhir. Selama 3 hari terakhir tersebut, Opa Winoto telah berbagi banyak hal bersama kami. Ia mengingatkan kami betapa pentingnya ilmu pengetahuan dan bahasa asing di kehidupan kerja. Selain itu, Opa Winoto juga sangat terbuka, ia menunjukkan kami foto masa mudanya yang terlihat sangat tampan. Di hari sebelumnya ia meminta untuk berfoto bersama kami dan ingin menyimpan foto tersebut. Untuk itu, di hari terakhir kami menyiapkan hadiah berupa sebingkai foto untuk Opa Winoto yang telah mengajarkan kami banyak hal dan menyambut kami dengan sangat ramah. Kami ikut merasa sangat senang saat melihat Opa Winoto yang terlihat bahagia atas hadiah yang kami berikan.




Opa Winoto yang terlihat senang dengan fotonya

 
Opa Winoto dengan hadiah dari kami